Risno. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

9. MEMASANG DRIVE OPTIK

9.1    Memperhatikan Keselamatan Kerja

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemasangan drive optik agar pemasangan dapat dilakukan dengan baik, benar dan aman. Hal yang benar-benar harus diperhatikan agar terhindar dari kecelakaan yang fatal sebelum melakukan pemasangan drive optik, adalah memastikan bahwa komputer yang akan dipasangkan drive optik tersebut sudah dalam keadaan mati (powered off) dan tidak tersambung dengan stop kontak. Kemudian pastikan bahwa casing dan power supply komputer yang akan dipasangkan drive optik masih LAYAK digunakan.

Berikut beberapa hal lain yang harus diperhatikan :
·         Hindarkan terjatuhnya drive optik pada permukaan keras yang dapat menyebabkan kerusakan dan drive optik menjadi tidak berfungsi.
·         Hindarkan drive optik dari temperatur yang terlalu panas atau terlalu dingin.
·         Hindarkan drive optik dari lingkungan yang lembab.
Sebelum memasang drive optik, pelajari buku manual, garansi, dan sebagainya.


9.1.1      Identifikasi Peralatan Bantu Kerja

Beberapa peralatan bantu kerja yang wajib pada pemasangan drive optik, yaitu:

1.     obeng plus (+), obeng minus (-), dan beberapa sekrup
2.     1 unit PC yang terdiri dari:
a.    Casing
Disebut juga box komputer, yang digunakan untuk meletakkan seluruh peripheral komputer.
b.    Motherboard
Disebut juga mainboard yaitu board utama, yang digunakan untuk menghubungkan seluruh peripheral komputer.
c.     Processor
Dengan kata lain disebut juga sebagai otak komputer, karena seluruh proses data dilakukan oleh prosesor.
d.    Memory (RAM)
Memory digunakan untuk mengakses data.
e.    VGA Display Adapter
Display Adapter digunakan untuk menampilkan gambar.
f.     Hard Disk
Sebagai tempat penyimpanan data secara permanen.
g.    Drive optik dan floppy drive
Untuk melakukan akses data, penyimpanan data, dan sebagainya.
h.    Monitor, keyboard, dan mouse yang compatible
Sebagai I/O (Input / Output) devices.


9.2     Mempersiapkan Drive Optik

Drive Optik merupakan kebutuhan untuk menyimpan data atau membaca data dari disk atau storage eksternal. Terdapat banyak sekali keragaman drive optik di pasaran. Drive optik yang beredar tersebut adalah DVD-ROM, DVD-RW, CD-ROM, dan CD-RW dengan vendor, kecepatan dan tentu saja harga yang berbeda-beda. Untuk memilih drive optik harus diperhatikan kompatibilitasnya dengan sistem operasi, speed dan kualitas. Kecepatan satuan “X” pada drive optik (pada umumnya) sebenarnya mengacu pada kecepatan baca dari CD/DVD tersebut di track terluar (track terluar yang dimaksudkan adalah CD/DVD-nya penuh). Sedangkan kecepatan baca di track terdalamnya jauh lebih lambat. Dengan demikian, semakin tinggi speed drive optik, tentu saja semakin cepat membaca suatu data yang tersimpan dalam disk atau storage eksternal, dan tentu saja semakin tinggi harga suatu drive optik.

 
Gambar 1 Drive Optik (Tampak Belakang)

1.     Digital Output Terminal
Terminal 2-pin ini dapat menghubungkan sound card atau MPEG card yang mendukung Digital Output Terminal dengan drive optik.

2.     Sound Output Terminal
Terminal 4-pin ini menghubungkan sound card dengan drive optik.

3.     Master/Slave Select Terminal
Digunakan untuk mengkonfigurasi drive optik menjadi Master atau sebagai Slave. (konfigurasi default yaitu meletakkan jumper sesuai no. 3).

4.     Interface Terminal
Merupakan terminal I/O yang digunakan untuk menghubungkan 40-pin kabel IDE.

5.     Power Terminal
Merupakan terminal catu daya drive optik. (A : +5 V DC ; B : +12 V DC)


9.2.1      Konfigurasi Drive Optik

Dalam melakukan konfigurasi pada drive optik, dapat dipertimbangkan keperluan drive optik tersebut. Konfigurasi drive optik dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu mengkonfigurasi jumper pada :
1.     MA (MASTER). Drive optik berfungsi pada mode Master (Default configuration). (a)
2.     SL (SLAVE). Drive optik berfungsi pada mode Slave. (b)
3.     CS (CABLE SELECT). Dapat mengatur drive optik dengan menggunakan host interface signal. (c)

       
Gambar 2  Konfigurasi Jumper Drive Optik

Dalam mengkonfigurasi drive optik ada beberapa hal berikut yang harus diperhatikan dalam konfigurasi drive optik :
1.    Drive optik dan hard drive (Hard Disk) menggunakan 1 buah kabel IDE.
2.    Drive optik dan hard drive (Hard Disk) menggunakan kabel IDE masing-masing (2 buah kabel IDE).
3.    2 buah drive optik menggunakan 1 buah kabel IDE.


9.2.2      Setting Drive Optik Sesuai Konfigurasi

Untuk melakukan konfigurasi drive optik yaitu dengan memindahkan jumper pada Master / Slave Terminal. Berikut ada beberapa cara konfigurasi drive optik:

1.    Drive optik dan hard drive (Hard Disk) menggunakan 1 buah kabel IDE. Apabila pemasangan drive optik dan hard drive dilakukan pada sebuah kabel IDE (seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3), maka harus dilakukan konfigurasi / memindahkan jumper menjadi pada SL (SLAVE).
  
Gambar 3 Konfigurasi 1

Gambar 4 Konfigurasi 2


3.    2 buah drive optik menggunakan 1 kabel IDE. Apabila pemasangan drive optik dilakukan pada PC yang telah memiliki drive optik (atau melakukan pemasangan 2 buah drive optik) yang hanya dengan menggunakan sebuah kabel IDE (seperti yang diilustrasikan pada Gambar 5), maka harus dilakukan konfigurasi / memindahkan jumper pada drive optik 1 menjadi pada MA (MASTER), dan dilakukan konfigurasi / memindahkan jumper pada drive optik 2 menjadi pada SL (SLAVE).
 
Gambar 5 Konfigurasi 3


9.3     Memilih Slot Konektor IDE Yang Sesuai

Setelah mengetahui konfigurasi yang dilakukan pada drive optik, kemudian perlu diketahui juga slot konektor IDE yang sesuai dengan drive optik. Slot konektor IDE yang dimaksud adalah slot konektor untuk menghubungkan drive optik dengan motherboard. Slot konektor IDE tersebut terdapat paa motherboard. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai slot konektor IDE yang sesuai terdapat pada 4.5.1 dan 4.5.2.


9.3.1      Identifikasi Jenis-Jenis Konektor

Berikut beberapa konektor yang tersedia pada komputer untuk dihubungkan dengan drive optik:

1.     IDE Connector
Konektor IDE digunakan sebagai penghubung drive dengan motherboard. Drive yang dimaksudkan adalah hard drive dan drive optik. Pada umumnya terdapat 2 slot Konektor IDE pada motherboard, namun telah banyak sekali motherboard yang beredar pada saat ini yang hanya memiliki 1 slot Konektor IDE. Hal tersebut dikarenakan hard drive yang bertipe Paralel (P-ATA) dengan menggunakan kabel IDE untuk dihubungkan ke Konektor IDE tidak lagi sering digunakan oleh masyarakat. Hard drive dengan tipe Serial (S-ATA) lebih sering digunakan oleh masyarakat dengan mempertimbangkan kecepatan akses S-ATA yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan P-ATA.

Pada motherboard yang terdapat dua buah Konektor IDE, yang satu berwarna biru dan yang satu lagi berwarna hitam (gambar 6), sedangkan motherboard yang hanya terdapat satu buah Konektor IDE, umumnya adalah berwarna hitam. Pada pembahasan ini, diasumsikan menggunakan motherboard yang mempunyai 2 buah konektor IDE. Konektor IDE warna biru umumnya adalah merupakan Konektor IDE Utama (Primary IDE), sedangkan Konektor IDE warna hitam merupakan Konektor IDE Kedua (Secondary IDE). Konektor IDE terdapat pada motherboard.

Gambar 6 Konektor IDE

2.     Internal Audio Connectors
Konektor Audio Internal memungkinkan Anda untuk dapat menerima stereo audio input dari sumber suara dari drive optik, TV tuner, dan sebagainya. Konektor ini terdapat pada Sound Card dan motherboard yang memiliki Sound Card On Board.      

Gambar 7 Internal Audio Connectors Motherboard

Gambar 8 Internal Audio Connectors pada Sound Card

3.     Digital Output Connector (Sound Card)
Konektor Digital Output hanya terdapat pada Sound Card yang mendukung Digital Output. Penggunaan Digital Output adalah untuk mendapatkan kualitas suara yang lebih jernih.


9.3.2      Setting Harddisk Sesuai Konfigurasi

Setelah mengetahui slot Konektor IDE, lakukan pengaturan hard drive (Hard Disk) sesuai dengan konfigurasi yang telah ditentukan (pembahasan 4.4.2). Dalah hal ini, hard drive yang digunakan adalah hard drive bertipe P-ATA dimana hard drive dikonfigurasi pada MA (MASTER) dan dihubungkan dengan kabel IDE pada slot Konektor IDE Utama (Primary IDE_1)


9.4     Memasang Kabel Konektor Drive Optik

Untuk melakukan pemasangan kabel konektor pada drive optik dan pada konektor, perlu sekali mengetahui konektor-konektor yang berhubungan dengan pemasangan drive optik. Langkah selanjutnya adalah mengetahui kabel-kabel konektor yang digunakan untuk dihubungkan dengan konektor-konektor agar drive optik dapat berfungsi dengan baik dan benar.


9.4.1      Jenis Kabel Penghubung

//1.     2-pin Digital Cable

Gambar 9 2-pin Digital Cable

 
2.     4-pin Audio Cable


Gambar 10 4-pin Audio Cable

3.     IDE Cable
Pada kabel IDE mempunyai 3 buah slot yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, yaitu untuk device Master, device Slave, dan untuk dihubungkan. Pada saat pembelian motherboard, umumnya telah disertakan Konektor IDE (a) untuk digunakan pada hard drive yang disambungkan pada motherboard (untuk mengidentifikasi bahwa biru adalah konektor IDE hard drive). Sedangkan untuk Konektor IDE (b) disertakan pada pembelian drive optik. Tidak ada perbedaan signifikan pada Konektor IDE (a) dan (b), yang membedakan hanyalah warna pada slot Konektor IDE tersebut.
 Gambar 11 IDE Cable


4.     Power Cable
  
Gambar 12 Power Cable

 

9.4.2      Identifikasi Bentuk Konektor dan Tanda Pada Kabel

Dalam melakukan pemasangan kabel penghubung ke konektor, perlu sekali mengidentifikasi dan mengenali bentuk-bentuk kabel penghubung dan bentuk konektor yang akan dipasangkan agar terhindar dari pemasangan yang salah. Perhatikan tanda-tanda yang harus diperhatikan (diberikan lingakaran bulat berwarna biru) pada masing-masing kabel dan konektor tersebut.

1.    2-pin Digital Cable dan Connectors
  
Gambar 13 2-pin Digital Cable (a) Connectors (b)

2.    4-pin Audio Cable dan Connectors

Gambar 14 4-pin Audio Cable (a) Connectors (b)

3.    IDE Cable dan Connectors


Gambar 15 IDE Cable (a) Connectors (b)

4.    Power Cable dan Connectors
 
Gambar 16 Power Cable dan Connectors


9.4.3      Pemasangan Kabel Konektor

Perhatian: Sebelum melakukan pemasangan, diingatkan bahwa agar komputer dalam keadaan mati (turned off) dan komputer tidak terhubung dengan stop kontak manapun. Pemasangan kabel IDE, seperti yang telah diketahui sebelumnya, setiap kabel penghubung dan konektor-konektor mempunyai bentuk dan tanda-tanda tertentu. Tanpa memperhatikan bentuk dan tanda-tanda tersebut, akan menyebabkan pemasangan yang salah yang dapat mengakibatkan kerusakan pin-pin pada konektor ataupun kabel penghubung.

Persiapan:
·      Motherboard
·      Drive optik, dan
·      Kabel konektor IDE.

Pemasangan:
1.    Perhatikan bentuk pada kabel penghubung, dan bentuk konektor pada drive optik (bulatan biru).

2.    Bentuk pada kabel penghubung dan bentuk konektor pada drive optik disesuaikan.
Pasangkan Kabel konektor IDE pada drive optik dengan menekan kedua sisi kabel IDE. (Gambar 17)

Gambar 17 Pemasangan kabel  IDE  pada drive optik

3.    Perhatikan bentuk pada kabel penghubung, dan bentuk konektor pada Motherboard (bulatan biru).

4.    Bentuk pada kabel konektor dan bentuk konektor pada Motherboard disesuaikan.

5.    Pasangkan kabel konektor IDE pada konektor pada Motherboard dengan menekan kedua sisi kabel IDE. (Gambar 18)
 
Gambar 18 Pemasangan kabel IDE pada Motherboard

6.    Pastikan kabel konektor IDE terpasang dengan benar pada Motherboard dan pada drive optik.


9.5     Memasang Catu Daya Drive Optik

Pemasangan catu daya pada drive optik adalah agar drive optik dapat beroperasi. Catu daya tersebut berasal dari power supply (sumber catu daya) yang biasanya sudah termasuk dalam pembelian casing komputer. Power supply yang umum digunakan adalah sebesar 350 Watt, penggunaan power supply disesuaikan dengan keperluan, beberapa user membutuhkan power supply yang lebih dari 350 Watt untuk mendukung suatu unit PC yang disesuaikan dengan banyaknya fan (kipas), hard drive, drive optik, dan sebagainya. Pemasangan catu daya pada drive optik sangat diperlukan, karena tanpa catu daya, drive optik tidak akan beroperasi, pemasangan catu daya yang tidak sesuai juga dapat mempengaruhi umur dari drive optik tersebut, sehingga hal tersebut harus diperhatikan.


9.5.1      Identifikasi Konektor Catu Daya Komputer

Konektor catu daya drive optik harus diidentifikasi bentuk dan tanda-tandanya. Konektor catu daya pada drive optik adalah male plug (colokan laki-laki) dan umumnya terletak paling kanan apabila dilihat dari belakang drive optik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
 
Gambar 19 Konektor male plug pada drive optik


9.5.2      Bentuk Konektor dan Warna Kabel

Pemasangan catu daya harus memperhatikan bentuk konektor catudaya pada drive optik, dimana pada kedua sisi atas konektor tersebut mempunyai bentuk seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 20 Bentuk konektor catu daya  pada drive optik

Kabel catu daya (kabel power) yang digunakan adalah kabel catu daya yang berasal dari power supply. Kabel catu daya ini mempunyai 4 buah kabel yaitu masing-masing kabel merah, kabel hitam, kabel hitam dan kabel kuning. Kabel merah adalah kabel plus +12V, kabel hitam adalah kabel ground, dan kabel kuning adalah kabel plus +5V. Untuk lebih jelasnya perhatikan bentuk konektor dan kabel catu daya (sebelah kiri) dan identifikasi warna kabel (sebelah kanan) pada gambar berikut. 

Gambar 21      Bentuk konektor dan bentuk kabel catu daya (kiri) dan identifikasi kabel catu daya (kanan)


9.5.3      Pemasangan Konektor Catu Daya

Perhatian: Sebelum melakukan pemasangan, diingatkan bahwa agar komputer dalam keadaan mati (turned off) dan komputer tidak terhubung dengan stop kontak manapun. Pemasangan kabel catu daya (kabel power) seperti yang telah diketahui sebelumnya, setiap kabel penghubung dan konektor-konektor mempunyai bentuk dan tanda-tanda tertentu. Tanpa memperhatikan bentuk dan tanda-tanda tersebut, akan menyebabkan pemasangan yang salah yang dapat mengakibatkan kerusakan pin-pin pada konektor ataupun kabel penghubung.

Persiapan:
·      Power supply
·      Drive optik, dan
·      Kabel catu daya (dari power supply)

Pemasangan:
1.    Perhatikan bentuk pada kabel catu daya, dan bentuk konektor catu daya pada drive optik (bulatan biru).

2.    Bentuk pada kabel catu daya dan bentuk konektor catu daya pada drive optik disesuaikan.

3.    Pasangkan kabel catu daya pada drive optik dengan menekan kedua sisi kabel catu daya. (Gambar 22) 

Gambar 22 Pemasangan kabel catu daya pada drive optik

4.    Pastikan kabel catu daya terpasang dengan benar pada drive optik.


9.6     Memeriksa Hasil Pemasangan

Setelah pemasangan dilakukan dengan benar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memeriksa hasil pemasangan. Walaupun langkah terakhir pada pemasangan kabel IDE pada drive optik dan pemasangan kabel catu daya pada drive optik adalah memperhatikan kabel IDE ataupun kabel catu daya telah terpasang dengan benar, namun pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan terakhir sebelum PC dihubungkan dengan stop kontak dan kemudian dioperasikan.

Pemeriksaan ini sangat diperlukan, karena selain untuk memastikan drive optik mendapat aliran listrik, juga agar dapat mengoperasikan drive optik tersebut, sehingga drive optik dapat melakukan pembacaan data, atau penulisan data pada disk.


9.6.1      Memeriksa Konektor Sambungan Ke Drive Optik

Pemeriksaan yang dilakukan adalah pada kabel penghubung yang dipasang pada drive optik. Berikut beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan:
·         Memastikan kabel IDE terpasang dengan benar yaitu sesuai dengan bentuk atau tandanya. (bukan terpasang karena dilakukan pemaksaan yang tidak sesuai dengan bentuk kabel IDE dengan konektor yang menyebabkan kerusakan pada pin konektor, ataupun kerusakan pada kabel IDE).

·         Memastikan kabel IDE yang terpasang tidak miring (biasanya pemasangan tersebut kurang tertancap, seperti satu sisi belum tertancap dengan benar).

·         Memastikan kabel IDE yang terpasang pada konfigurasi yang benar (yaitu ujung pada sisi yang lebih pendek untuk MA (Master), yang tengah untuk SL (Slave) dan ujung pada sisi yang lebih panjang untuk dihubungkan ke konektor Motherboard).

·         Memastikan kabel catu daya terpasang dengan benar (kabel catu daya yang langsung berasal dari power supply, seandainya kabel catu daya adalah sambungan dari kabel catu daya yang lain, pastikan bahwa kabel catu daya yang lain tersebut terhubung dengan power supply, misalnya power supplyfandrive optik).
Pemasangan yang telah dilakukan dengan benar dapat diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar 23  Pemeriksaan pemasangan kabel penghubung drive optik


9.7    Memasang Drive Optik Pada Casing

Selain mengetahui kabel penghubung pada pemasangan drive optik, harus juga mengetahui pemasangan drive optik pada ruang yang akan digunakan pada casing. Memasang drive optik pada casing disarankan harus dilakukan, karena dengan demikian drive optik yang terpasang pada casing akan mudah digunakan oleh user. Tanpa memasang drive optik pada casing, drive optik tetap dapat beroperasi apabila seluruh pemasangan kabel konektor telah benar.

Namun ada beberapa kerugian yang akan ditimbulkan apabila tidak memasang drive optik pada casing, yaitu kesulitan user untuk mengoperasikan atau menggunakan drive optik, meningkatnya tingkat kerusakan pada drive optik dari terjatuh dan panas, adanya kemungkinan terlepasnya kabel konektor yang telah terpasang, dan lain sebagainya.


4.9.1      Identifikasi Ruang Yang Tersedia Pada Box Komputer

Langkah selanjutnya mengidentifikasi tempat yang tersedia pada casing untuk meletakkan atau memasang drive optik. Ukuran drive optik adalah sebesar 5,25 inci, dengan demikian drive optik harus dipasangkan pada tempat pada casing yang sebesar kurang lebih 5,25 inci. Umumnya pada casing yang beredar saat ini menyediakan 2-4 ruang dengan ukuran sekitar 5,25 inci tergantung dari casing yang dipilih.

Gambar 24 Ruang 5,25 inci untuk pemasangan drive optik

Terdapat dua jenis casing, yaitu casing jenis desktop dan casing jenis tower. Umumnya casing yang digunakan saat ini adalah casing jenis tower. Casing disebut juga sebagai box komputer yang digunakan untuk menyimpan piranti keras (hardware) komputer agar komputer dapat  digunakan, dan piranti keras komputer diatur dengan rapi dan terawat dengan baik. Pada casing jenis tower, ruang yang berukuran 5,25 inci untuk menempatkan piranti keras komputer ini terdapat pada bagian atas depan, pada umumnya tiap ruang tersebut mempunyai penutup yang mengidentifikasikan satu tempat 5,25 inci. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.

Gambar 25 Penutup identifikasi ruang 5,25 inci pada casing depan


9.7.2      Memasang Drive Optik Pada Box

Perhatian: Sebelum melakukan pemasangan, diingatkan bahwa agar komputer dalam keadaan mati (turned off) dan komputer tidak terhubung dengan stop kontak manapun. Pemasangan drive optik pada casing harus dilakukan dengan benar. Pemasangan yang salah akan mengakibatkan kerusakan pada drive optik secara fisik, drive optik tidak masuk pada casing, dan sebagainya.

Persiapan:
·         Casing
·         Drive optik

Pemasangan:
1.    Perhatikan dan tentukan ruang yang akan digunakan untuk memasangkan drive optik.

2.    Lepaskan penutup identifikasi ruang 5,25 inci pada ruang yang telah ditentukan. (Gambar 26)

Gambar 26 Melepas penutup identifikasi ruang 5,25 inci pada casing depan

3.    Pasangkan drive optik dari casing depan (bukan dari dalam casing) pada ruang yang telah ditentukan setelah melepaskan penutup identifikasi ruang 5,25 inci (Gambar 27)
 
Gambar 27 Pemasangan drive optik melalui casing depan


4.    Memastikan drive optik telah terpasang dengan benar. (Gambar 28)

Gambar 28 Memastikan drive optik terpasang dengan benar


9.8     Mengencangkan Drive Optik Pada Casing

Setelah melakukan pemasangan drive optik pada casing, maka untuk melengkapi pemasangan yang telah dilakukan adalah dengan mengencangkan drive optik pada casing dengan menggunakan sekrup. Pada umumnya sekrup yang digunakan adalah sekrup berbentuk plus (+) dengan ukuran berdiameter 2 mm dan panjang 5 mm. Sekrup tersebut pada umumnya disertakan pada saat pembelian casing maupun pembelian drive optik.

Mengencangkan drive optik adalah agar drive optik tidak bergerak pada saat beroperasi. Tanpa mengencangkan drive optik akan mengakibatkan drive optik terjatuh, drive optik tidak dapat berfungsi atau tidak beroperasi secara maksimal yang disebabkan oleh bergeraknya drive optik pada saat beroperasi, dan sebagainya.

Perhatian: Sebelum melakukan pemasangan, diingatkan agar komputer dalam keadaan mati (turned off) dan komputer tidak terhubung dengan stop kontak manapun.

Pemasangan sekrup (batut penguat) harus memperhatikan bentuk dan ukuran sekrup tersebut. Dengan menggunakan sekrup yang tidak sesuai akan mengakibatkan kerusakan lubang sekrup pada drive optik. Selain itu juga prosedur yang salah pada pemasangan sekrup juga dapat mengakibatkan drive optik tidak dapat berfungsi atau tidak beroperasi dengan baik.

Persiapan:
·         Obeng plus dan Sekrup.

Pemasangan:
1.     Perhatikan sekrup yang akan digunakan sebelum melakukan pemasangan.
2.     Pasangkan sekrup (untuk mengencangkan bagian dalam casing dan drive optik).
3.     Kencangkan sekrup dengan menggunakan obeng plus (+). (Gambar 29)

Gambar 29 Pemasangan kabel catu daya pada drive optik

4.     Ulangi langkah 2 dan 3 hingga semua sekrup terpasang pada lubang sekrup pada drive optik.
Perhatian! Cukup kencangkan sekrup dengan kondisi sekrup telah terpasang dengan baik. Jangan mengencangkan lagi sekrup yang telah terpasang dengan baik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS